God's lOve n WorDs, PraYer, aNd woRshiPPers...

God's lOve n WorDs, PraYer, aNd woRshiPPers...

About "aNak Poz"

kAmi ini aNak-aNak terAng...cIAhahahaha
seHat, soPan, dan tiDak jAhat,,,tHat'z aLL...ha9

bUAt anAk2 pOZ yang mau pOstIng iNfo roHAni terBAru, siLAhkan kirimkan lewat e-mail :
gkkbpurnama@gmail.com

sertakan pula foto ataupun video yang mendukung info tersebut,,,

info lOe2 seMUa paling lambat kami display dalam waktu 1 hari,,,
mAri kTa bEgbAGi bErkAt. . .
tHx,,,GBu

Kuasa Manusia


Bacaan hari ini: Mazmur 37:34-40
Ayat mas hari ini: Mazmur 37:35,36
Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 10-13

Setiap tahun majalah TIME menetapkan 100 nama orang paling berpengaruh di dunia. Uniknya, nama-nama itu berubah terus. Mereka yang tahun lalu dipandang paling berpengaruh, bisa jadi tahun ini tidak lagi. Kejayaan manusia bisa sirna hanya dalam hitungan bulan. Salah satu contoh yang ekstrem tampak ketika Tim Russert ditetapkan sebagai jurnalis paling berpengaruh pada TIME edisi Mei 2008. Namun, baru sebulan kemudian, Russert meninggal dunia karena serangan jantung. Betapa fana kuasa manusia!

Pemazmur sadar benar akan keringkihan manusia. Seseorang bisa saja sangat kuat kuasanya. Ia bisa seperti pohon aras Libanon (ayat 35) yang kayunya terkenal paling kokoh, kuat, tak tergoyahkan bagai kayu jati. Orang paling berkuasa ini bisa memakai kuasanya untuk menindas kaum lemah. Atau, pamer kuasa dan fasik. Tidak percaya Tuhan karena mengandalkan kekuatan diri. Namun, orang semacam ini bisa dengan mudah dilenyapkan Tuhan. Kuasa manusia berada di bawah kuasa Allah. Sebaliknya, orang yang tulus hati dan jujur akan diteguhkan oleh kuasa Tuhan. Mungkin di mata manusia, mereka tidak punya kuasa istimewa. Orang-orang biasa saja. Tetapi, naungan kuasa Allah membuat mereka bisa luput dari pengaruh kuasa orang fasik (ayat 40).

Kita hidup di tengah masyarakat yang gila kuasa. Dari panggung politik sampai ruang rapat gereja, orang berebut mencari kuasa. Kadang dengan cara licik. Betapa bodohnya! Sebenarnya tidak penting kita menjadi orang yang berkuasa. Jauh lebih penting menjadi orang yang dikuasai dan dipengaruhi Allah!

Orang yang dikuasai oleh Allah tidak akan takut oleh kuasa apa pun dan siapa pun

Sumber : Juswantori Ichwan-www.renunganharian.net

Rumah Yang Harum


Bacaan hari ini: Yohanes 12:1-5
Ayat mas hari ini: Yohanes 12:3
Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 7-9

Karena minyak narwastu yang dituangkan Maria ke kaki Yesus, maka selu-ruh rumah tempat mereka berada, menjadi harum dan menyegarkan. Bau harum, pada awalnya diciptakan dari bahan-bahan alami, melalui proses penyulingan. Baik dari bunga, buah, rempah-rempah, atau sejenis kayu-kayuan. Begitu pula parfum yang dibawa Maria. Parfum itu terbuat dari bahan rempah, yakni akar narwastu, yang biasa dipakai sebagai parfum untuk ruangan raja (Kidung Agung 1,12, 4:14).

Minyak narwastu ini sangat mahal, bahkan senilai gaji buruh selama satu tahun (Yohanes 12:5). Namun, sesungguhnya pengorbanan Maria yang terbesar bukan pada minyak narwastunya, tetapi bahwa ia bersedia menyeka kaki Tuhan Yesus dengan rambutnya. Barangkali banyak orang bisa gampang berkorban harta, tetapi Maria mau melakukan sesuatu yang lebih dari itu; ia berkorban “diri”. Mengapa? Karena kasih dan hormatnya kepada Tuhan Yesus.

Sikap yang ditunjukkan oleh keluarga Marta dan Maria dalam Yohanes 12 ini patut dicontoh. Bukan hanya karena mereka mengharumkan ruangan dengan parfum. Melainkan karena mereka menciptakan keharuman lain, yang muncul dari sikap baik yang ditunjukkan oleh para penghuni rumah itu. Kita melihatnya ketika mereka mengundang Yesus datang ke perjamuan. Di situ setiap penghuninya memainkan peran yang berarti: mau melayani seperti Marta (ayat 2), mau berkorban seperti Maria (ayat 3), dan bukan menyalahkan seperti Yudas (ayat 4). Biarlah tempat tinggal kita, juga sesemerbak rumah mereka, oleh keharuman sikap dari setiap anggota keluarga.

Keharuman rumah bukan ditentukan oleh fasilitasnya, melainkan sikap penghuninya

Sumber : Thomas Eny Marsudi-www.renunganharian.net

Anak Hilang


Bacaan hari ini: Lukas 15:11-32
Ayat mas hari ini: Lukas 15: 24
Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 4-6

Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku,” begitu protes si sulung kepada ayahnya. “Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.”

Cerita si anak yang hilang adalah salah satu kisah sangat terkenal dari Alkitab. Biasanya yang menjadi fokus adalah si bungsu. Ia menuntut harta warisan bagiannya, pergi dari rumahnya, menghamburkan harta miliknya, jatuh miskin, menyadari dan menyesali perbuatannya, lalu kembali ke rumah ayahnya. Itu adalah gambaran yang dekat dengan kita—kita terjerumus ke dalam dosa, lalu bertobat, dan mendapat pengasihan Bapa Surgawi. Namun, sebetulnya sosok si sulung pun tidak kurang jauh dari gambaran kita. Bahkan, mungkin kita lebih kerap seperti itu. Kita memang tidak sampai “terhilang”; kita tetap ke gereja, aktif dalam pelayanan, pendeknya kita adalah orang baik-baik, tidak pernah terjerumus dalam “kemabukan duniawi”. Tetapi, kita hidup dalam ketidaktulusan. Kita melakukan semua kebaikan itu dengan pamrih memperoleh “upah”. Itulah sebabnya ketika ada “pendosa” yang bertobat dan kemudian mendapat pengasihan Tuhan, kita protes tidak bisa terima. Sebab kita merasa lebih layak, lebih baik. Diam-diam kita telah menjadi hakim atas sesama kita.

Maka, entah kita sebagai si bungsu atau si sulung, kita ini tetap si anak hilang. Tidakkah kita rindu kembali kepada Bapa?

Menjadi seperti si bungsu atau si sulung: sama buruknya

Sumber : Ayub Yahya-www.renunganharian.net

Pengaruh Musik


Bacaan hari ini: Mazmur 40:1-6
Ayat mas hari ini: Mazmur 40:4
Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 1-3

Di dunia ini, musik terdengar di setiap hari, di setiap tempat. Kelompok band bermunculan dan berlomba menampilkan musik terbaik. Dan memberi pengaruh sangat besar bagi para pendengarnya. Tak hanya lewat lirik, tetapi juga penampilan sang penyanyi. Terutama bagi anak muda, bahkan anak-anak. Padahal Iblis bisa saja memakai musik untuk menanamkan pengaruh-pengaruh buruk, yang merusak dan menghancurkan. Misalnya, beberapa lagu populer dinyanyikan oleh figur publik yang bermasalah dan hidupnya sembarangan, atau lirik lagunya yang sarat dengan pesan negatif atau tak berisi sama sekali.

Sebagai orang percaya, seharusnya kita tak terjebak mendengarkan musik yang hanya enak didengar. Daripada mendengarkan musik dunia yang mentransfer pengaruh negatif, lebih baik kita memilih mendengarkan dan menyanyikan musik rohani yang membangun iman. Allah memberi nyanyian baru kepada Daud supaya Daud memuji-Nya. Dan, syair nyanyian Daud tentang Allah menjadi kesaksian efektif tentang Pribadi Allah. Sehingga, orang-orang yang mendengar akan berpaling kepada-Nya (ayat 4).

Bagi kita yang terlibat dalam pelayanan musik atau pujian penyembahan, marilah bersungguh-sungguh melayani Tuhan melalui talenta yang Tuhan berikan. Sadarilah bahwa kita dapat menggunakan musik rohani untuk menyampaikan kesaksian tentang Tuhan kepada orang lain. Jika Iblis bisa memakai musik untuk merusak generasi muda, kita harus melawannya dengan memakai musik yang menjangkau generasi muda. Banyak orang bertobat dan percaya kepada Yesus setelah mendengarkan lagu-lagu rohani. Jadi, menyanyilah untuk Tuhan.

Musik memiliki kekuatan besar. Gunakan untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Kristus

Sumber : Petrus Kwik-www.renunganharian.net

Orang Kristen


Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 11:19-26
Ayat mas hari ini: Keluaran 20:7
Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 8-10

Seiring berlalunya waktu, beberapa kata tertentu dalam bahasa Indonesia mengalami penurunan makna. Contohnya “mahasiswa”. Kata “mahasiswa” memiliki pengertian “siswa yang lebih tinggi atau agung derajatnya daripada siswa tingkat dasar dan menengah”. Namun, saat ini makna “mahasiswa” bisa dibilang turun. Kata ini hanya sebatas merujuk para pelajar yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi atau universitas. Tidak lebih. Apalagi di Indonesia, ketika mahasiswa kerap terlibat tawuran, maka nilai “namanya” semakin turun lagi.

Di Antiokhia, para pengikut Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen. Dan orang-orang pada zaman itu sungguh-sungguh melihat perbedaan cara hidup para pengikut Kristus itu, juga dampak positif keberadaan mereka bagi sekelilingnya. Itu sebabnya kehadiran mereka dirindukan, bukan dihindari. Pada zaman ini, Kristen barangkali hanya merujuk pada orang-orang yang datang beribadah di gereja setiap hari Minggu. Jika demikian, maka sebutan Kristen sudah mengalami penurunan makna. Sebagai pemilik identitas Kristen, kita punya andil untuk turut memaknai kata tersebut. Yakni mencerminkan ajaran-ajaran-Nya, dengan membagikan kasih serta memberi dampak yang nyata kepada sesama.

Sudahkah orang lain “mengecap dan mengalami” Kristus; saat berbincang, berelasi, hidup bersama selingkungan dengan kita? Berapa banyakkah di antara mereka yang berkata, “Aku melihat hidupmu berbeda dengan orang kebanyakan. Apa rahasianya?” Pada saat itulah, biar nama-Nya dimuliakan. Dan menjadi waktu yang sangat tepat untuk membagikan Injil.

MENGIKUTI KRISTUS BERARTI BERPIKIR, BERKATA-KATA, DAN BERJALAN SEPERTI DIA

Sumber : Davis Yohanes Arifin-www.renunganharian.net

Membuang Makanan


Bacaan hari ini: Keluaran 16:13-24
Ayat mas hari ini: Keluaran 16:16
Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 5-7

Dalam sebuah berita yang dirilis oleh BBC, stasiun berita di Inggris, Mei 2008 lalu, setiap tahun sekitar 3,6 juta ton makanan dibuang di Inggris dan Wales. Data ini mencengangkan. Apalagi jika ditambah data serupa dari berbagai negara, maka jumlah makanan yang dibuang di seluruh dunia tentu sangat besar. Data ini sangat mengenaskan, mengingat di tengah begitu banyak makanan yang terbuang itu, masih ada begitu banyak manusia yang hidup dalam kelaparan.

Dalam perjalanan ke Kanaan, Tuhan pernah memberi pelajaran bagi bangsa Israel tentang mengelola jumlah makanan. Setiap hari Tuhan mengirimkan manna dan bangsa Israel diperintahkan untuk mengambil secukupnya. Tidak boleh sampai berlebihan, sehingga harus menyimpannya. Tidak boleh juga kurang, sehingga keluarga mereka masih kelaparan. Namun, sebagian orang, dalam keserakahannya, tidak menuruti perintah Tuhan. Mereka mengambil lebih banyak, hingga akhirnya membuang makanan itu (ayat 20). Musa pun marah kepada mereka ini.

Andai perintah Tuhan untuk menikmati makanan secukupnya ini dipatuhi seluruh umat manusia, bukankah jumlah orang kelaparan di dunia akan berkurang? Sebab makanan berlebih yang ternyata mampu kita beli, bisa disalurkan pada yang berkekurangan. Ide ini bisa terwujud jika kita memulainya. Caranya dengan menakar kebutuhan kita dan makan secukupnya. Tak berlebihan, sehingga tidak sampai membuang-buang makanan. Diiringi kemauan untuk berbagi dengan sesama. Alangkah indahnya jika di dunia ini, yang lebih mau mencukupkan yang kurang, sehingga ada keseimbangan (2 Korintus 8:13-15).

JADILAH BIJAK LEWAT HAL KECIL, BAHKAN LEWAT SETIAP SUAP MAKANAN YANG KITA HARGAI

Sumber : Alison Subiantoro-www.renunganharian.net

Komposisi Kam Konsentrasi


Bacaan hari ini: Mazmur 137
Ayat mas hari ini: Mazmur 137:4
Bacaan Alkitab Setahun: Zakharia 11-14

Olivier Messiaen, seorang komposer Prancis, ikut diseret ke kamp konsentrasi Nazi pada usia 31 tahun. Di sana Messiaen membujuk seorang penjaga penjara untuk menyediakan kertas dan tempat untuk mencipta komposisi musik. Pada Januari 1941, gubahannya yang berjudul Quartet for the End of Time ditampilkan di depan 4.000 tawanan dan penjaga penjara. Sampai saat ini, komposisi itu dianggap sebagai adikarya. Kitab Mazmur memuat nyanyian yang digubah dalam suasana serupa. Seorang warga Israel yang ikut terbuang ke Babel meratap getir. Orang-orang yang menawan mereka mengolok-olok, mendesak mereka menyanyikan lagu riang. Dengan mengarahkan matanya ke Yerusalem, lambang penyertaan Tuhan, pemazmur ini mengalunkan nyanyian yang pedih, tetapi penuh pengharapan. Terciptalah Mazmur 137.

Carolyn Arends, dalam artikel tentang hubungan antara kesenian dan iman, menulis, “Ketika kita menyaksikan perubahan dari bahan mentah menjadi karya yang indah, kita diingatkan bahwa suatu realitas baru yang lain dapat diciptakan—bahwa mungkin keadilan bisa ditegakkan di tengah ketidakadilan, pemulihan dapat berlangsung di tengah penyakit dan kemiskinan, keharmonisan dapat ditumbuhkan di tengah kekacauan.” Karya seni yang indah menggugah pengharapan kita akan pemulihan.

Anda sedang berduka? Mengapa tidak mencoba mengungkapkannya menjadi karya seni? Anda dapat melukis, menulis puisi atau cerita, merangkai bunga, menari, atau menyanyikan lagu—sekalipun mungkin suara Anda parau dan sumbang. Ubahlah dukacita menjadi keindahan!

SEBAGAIMANA ALLAH MENCIPTAKAN DUNIA DARI KEKOSONGAN, KITA DAPAT MENGGUBAH ADIKARYA DARI KESENGSARAAN

Sumber : Arie Saptadji-www.renunganharian.net

sEaRch

Pembina Pemuda (Ev. Oktavianus, S.Th)

Pembina Pemuda (Ev. Oktavianus, S.Th)

Biography

Nama : Oktavianus
TTL : Nangapinoh, 14 Oktober 19....sekian
Umur : Kepala 2 + 6 tangan
Hobby : Music, berenang, n ke warung mBah,,,
Makanan favorit : Apapun asalkan soPAn...
Minuman favorit : apapun kecuali es kEroNcoNg (trauma)
Motto : "Tetap Setia. . ."

Yeremia 29:11 " Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."


- written by PPM N412i5 -


pEnyuSup

home page statistics

nGobRol BarenG


ShoutMix chat widget