God's lOve n WorDs, PraYer, aNd woRshiPPers...

God's lOve n WorDs, PraYer, aNd woRshiPPers...

About "aNak Poz"

kAmi ini aNak-aNak terAng...cIAhahahaha
seHat, soPan, dan tiDak jAhat,,,tHat'z aLL...ha9

bUAt anAk2 pOZ yang mau pOstIng iNfo roHAni terBAru, siLAhkan kirimkan lewat e-mail :
gkkbpurnama@gmail.com

sertakan pula foto ataupun video yang mendukung info tersebut,,,

info lOe2 seMUa paling lambat kami display dalam waktu 1 hari,,,
mAri kTa bEgbAGi bErkAt. . .
tHx,,,GBu

Tugas Kita


Bacaan hari ini: 1 Yohanes 4:7-21
Ayat mas hari ini: 1 Yohanes 4:7
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 4-6

Pada 24 November 1974, John Stott, seorang pendeta senior dari Inggris, yang oleh Majalah Times dimasukkan ke dalam daftar 100 tokoh berpengaruh di dunia, mengakhiri khotbahnya dengan bercerita tentang gereja yang diimpikannya. Salah satunya adalah: gereja yang memelihara, yang anggotanya beragam latar belakang, memiliki persekutuan yang hangat dan terhindar dari pementingan diri sendiri, yang anggotanya saling mengasihi dengan tulus, dan juga yang mau membantu orang lain.

Sebuah mimpi yang indah dan penting. Sebab itulah salah satu tugas gereja, yaitu menjadi “wadah” para warganya untuk bertumbuh dalam iman, dan berbuah dalam sikap hidup sehari-hari, sehingga dunia dapat merasakan nilai kehadirannya. Masalahnya, kita kerap menganggap itu hanyalah tugas gereja sebagai institusi, dan bukan tugas kita secara pribadi. Padahal gereja adalah orang-orangnya. Kita. Anda dan saya. Orang-orang yang dipanggil dari kegelapan dan diselamatkan oleh Kristus.

Biarlah orang lain “melihat” Allah melalui gerejanya. Melalui kita. Caranya, dengan memiliki sikap hidup saling mengasihi (ayat 7). Tidak masalah jika kita hidup dalam keragaman dan perbedaan—suku, bahasa, budaya, talenta, status sosial—kita tetap bisa terekat dalam kebersamaan; kehangatan persekutuan dan ketulusan untuk saling peduli. Tidak menganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain. Sebaliknya selalu merasa tidak sempurna tanpa orang lain. Ya, adalah tugas kita untuk membuat orang lain dapat melihat dan merasakan kasih Allah; melalui sikap dan tutur kata kita.

Mengatakan apa yang kita lakukan, memang penting. Namun melakukan apa yang kita katakan, itu lebih penting

Sumber : Ayub Yahya-www.renunganharian.net

Menjadi Pelayan


Bacaan hari ini: Matius 20:20-28
Ayat mas hari ini: Matius 20: 27, 28
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 1-3

Ketika kita sudah menduduki posisi puncak, rasanya apa pun yang kita katakan akan menjadi titah yang harus terwujud. Kita mulai berhenti mendengarkan dan sibuk berbicara. Kita sibuk berpikir dan lupa melihat apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Tingkat kesabaran kita menipis jika segala sesuatunya tidak terlayani dengan sempurna.

Di balik semua itu, kita tidak pernah tahu ada yang pontang-panting kewalahan memenuhi keinginan kita. Tidak banyak yang mengamati bahwa seorang pelayan yang masih tersenyum sabar sebenarnya sedang memikirkan anaknya yang sakit keras di rumah. Hampir tak ada yang memikirkan bahwa penataan ruangan untuk sebuah acara istimewa yang digelar satu atau dua jam saja, membutuhkan kerja keras semalam suntuk dari sejumlah orang yang di antaranya sampai kelelahan bahkan jatuh sakit karena terpaksa harus begadang.

Sudahkah kita menerapkan gaya kepemimpinan Yesus? Yesus tak pernah meninggikan diri, tetapi merendahkan diri-Nya dengan rela. Ibarat raja yang turun takhta dan menyamar menjadi rakyat jelata, Dia mau merasakan dan memahami perasaan rakyat. Dengan begitu Dia dapat mengarahkan mereka kepada kehidupan yang lebih baik, lebih bermakna. Dalam budaya Jawa kita mengenal filosofi yang berbunyi “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Artinya: di depan memberi teladan, di sisi memberi bimbingan, dari belakang memberi dorongan. Seorang pemimpin yang baik bukan penguasa yang hanya bisa memerintah; pemimpin adalah pengayom, panutan, sekaligus rekan berbagi hati. Sudah siapkah kita menjadi hamba seperti Yesus?

BARANGKALI POSISI KITA BISA DI PUNCAK, TETAPI BIARLAH HATI KITA TETAP ADA DI TEMPAT RENDAH

Sumber : Glory Gracia Christabelle-www.renunganharian.net

Kristen KTP


Bacaan hari ini: 1 Yohanes 1:5-10
Ayat mas hari ini: 1 Yohanes 1:6
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 27-29

Kita kerap mendengar istilah Kristen KTP sebagai sebutan bagi orang-orang yang mengaku dirinya orang kristiani, tetapi hidupnya sama sekali tidak mencerminkan sikap hidup kristiani. Jadi, kekristenannya hanya tertera di KTP, tidak tampak dalam kehidupannya. Dari makna tersebut, ada orang yang kemudian memplesetkan kepanjangan KTP itu menjadi Kristen Tanpa Pertobatan, Kristen Tanpa Pertumbuhan, Kristen Tanpa Pelayanan.

Apabila mengacu kepada firman Tuhan hari ini, kita juga menemukan sebuah arti yang baru lagi, yaitu Kristen KTP yang berarti Kristen Tanpa Persekutuan. Persekutuan dengan siapa? Persekutuan dengan Allah. Artinya, orang tersebut pergi ke gereja, bahkan melayani Tuhan, tetapi sesungguhnya tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Tuhan. Aktivitas dan pelayanannya pun kering. Seumpama robot, yang bisa bergerak ke sana kemari, tetapi tanpa jiwa yang hidup. Yohanes menyebutkan bahwa salah satu ciri orang yang tidak hidup dalam persekutuan dengan Tuhan adalah masih hidup dalam dosa (kegelapan). Ia bisa rajin ke gereja, tetapi dalam hidup sehari-hari sama sekali tidak menunjukkan sikap kristiani, bahkan tidak jarang dengan sadar melakukan hal-hal yang tidak diperkenan oleh Allah.

Hari lepas hari, kita harus selalu mengevaluasi hidup kita, jangan biarkan kita hanya menjadi Kristen KTP karena hal itu tidak diperkenan oleh Allah. Persekutuan dengan Allah penting bukan hanya sebagai dasar pelayanan kita, melainkan juga sebagai landasan hidup sehari-hari kita. Kita harus cepat berbalik dengan membangun kembali relasi dengan Allah secara benar.

ANAK-ANAK TERANG PASTI TIDAK MENYUKAI KEGELAPAN

Sumber : Riand Yovindra-www.renunganharian.net

Kuncinya Mau


Bacaan hari ini: Roma 10:11-15
Ayat mas hari ini: Roma 10:15
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 24-26

Salah satu panggilan kita sebagai orang yang sudah mengenal dan percaya kepada Kristus, adalah memberitakan Kristus kepada sebanyak mungkin orang. Sehingga semakin banyak pula orang yang mengenal dan percaya kepada Dia. Untuk itu, kita tidak mesti menjadi pendeta atau penginjil. Kita bisa melakukannya sesuai kemampuan dan kesempatan yang kita punya. Seperti John Nicholson dan Samuel Hill, dua orang salesman keliling. Suatu malam di tahun 1989 mereka bertemu di sebuah hotel. Dari perbincangan mereka tebersit suatu gagasan, alangkah baiknya apabila ada Alkitab di dalam kamar hotelnya. Bersama seorang rekan lainnya, W.J. Knight, mereka kemudian membentuk sebuah yayasan untuk menyalurkan Alkitab ke hotel-hotel. Yayasan mereka diberi nama Gideon, salah seorang hakim dalam Kitab Hakim-hakim.

Kini hampir di seluruh hotel di Eropa dan Amerika Serikat, kita bisa menemukan Alkitab dari The Gideons di laci meja kamar hotel. Mereka juga menempatkan Alkitab di rumah-rumah sakit, penjara, dan gedung-gedung asrama. Saat ini, The Gideons telah menyalurkan Alkitab lebih dari satu juta buah per minggu ke mancanegara. Entah sudah berapa banyak orang yang mengenal dan percaya kepada Kristus karena pelayanan mereka ini.

Jadi, seperti dalam permainan sepak bola, tidak semua orang mesti jadi pemain. Ada peran-peran lain yang juga penting, seperti pelatih, asisten pelatih, dokter, atau bahkan tukang urut. Begitu juga dalam memberitakan Kristus. Kita bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam peran dan kapasitas kita masing-masing. Kuncinya mau

DI MANA PUN DAN KAPAN PUN KITA BISA BERPARTISIPASI DALAM MEMBERITAKAN KRISTUS

Sumber : Ayub Yahya-www.renunganharian.net

Pemuas Dahaga


Bacaan hari ini: Yohanes 4:12-19
Ayat mas hari ini: Yohanes 4:15
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 20-23

Pernah ibu saya dirawat di ICU karena gagal jantung. Dokter memasukkan selang-selang plastik ke dalam mulutnya dari mesin pompa darah. Ketika sadar, ia tak bisa bicara. Bibirnya yang kering mencoba berbisik: “Haus ... haus ....” Ia haus luar biasa, tetapi saya dilarang memberinya minum. Saya hanya boleh mengolesi bibirnya dengan kapas yang dibasahi air. Sungguh pedih melihat ia menderita kehausan, sementara yang saya lakukan tak cukup untuk memuaskan dahaganya.

Kehausan adalah penderitaan hebat. Orang bisa membayar berapa pun untuk memuaskan dahaga. Perempuan Samaria yang ditemui Yesus juga kehausan luar biasa. Bukan haus akan air, tetapi haus kasih sayang. Ia mengira, dengan menikahi seorang laki-laki, dahaganya akan kasih dapat terpuaskan. Nyatanya tidak. Ia mencoba lagi dengan laki-laki lain. Sama saja. Sampai lelaki keenam, ia tetap dahaga. Yesus berkata, yang perempuan itu butuhkan ialah “air hidup.” Maksudnya, Roh Kudus (bandingkan dengan Yohanes 7:38,39). Hanya Roh Kudus yang dapat mengisi ruang kosong di hati kita. Memberi kehangatan kasih sejati yang tak dapat manusia berikan. Jika kasih-Nya melimpah di hati, kita akan merasa puas. Tidak lagi menuntut terlalu banyak dari kasih manusia yang terbatas dan bersyarat.

Apakah Anda sering kecewa karena merasa kurang dikasihi? Apakah Anda berharap terlalu banyak pada orang terdekat? Berhentilah menjadikan orang lain sebagai sumber kasih. Minta Roh Kudus memenuhi hati Anda dengan kasih-Nya. Anda akan diubahkan oleh-Nya menjadi penyalur kasih, bukan pengemis kasih.

JADIKAN TUHAN SUMBER KASIH. ANDA TAK AKAN LAGI MENJADI PENGEMIS KASIH

Sumber : Juswantori Ichwan-www.renunganharian.net

Lari! Jangan Diam

Bacaan hari ini: Kejadian 39:1-12
Ayat mas hari ini: Kejadian 39:12
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 17-19

Suatu kali ada seorang pemuda yang bertanya demikian, “Apa yang harus saya lakukan jika suatu hari saya jalan-jalan di pantai lalu melihat seorang wanita dengan pakaian ala kadarnya? Kan pada saat itu saya tidak sengaja melihatnya.” Jawabannya bukan pura-pura tidak melihat, menutup mata, atau mengalihkan pandangan ke arah yang lain, tetapi “LARILAH”. Pergilah dari tempat itu jangan berdiam diri. Mengapa? Karena kita harus menyadari kelemahan kita untuk jatuh dalam dosa.

Apa yang dilakukan oleh Yusuf sangatlah tepat. Ketika godaan datang, ia tidak cuma “pura-pura tidak melihat”, tetapi benar-benar lari ke luar. Padahal saat itu sangatlah mudah bagi Yusuf untuk berbuat dosa sekaligus menutupinya. Pertama, dalam rumah Potifar pada saat itu sepi, tidak ada siapa-siapa. Kedua, Yusuf memiliki kuasa yang sangat besar untuk menutup mulut semua pegawainya agar tak memberitahukan perselingkuhannya kepada Potifar. Yusuf adalah seorang kepala rumah tangga yang mana semua pegawai di rumah itu harus tunduk kepada perintahnya, terlebih jikalau istri potifar terlibat disana. Jadi, secara posisi Yusuf berada di posisi yang aman untuk berbuat dosa. Akan tetapi, Yusuf tak melakukannya, dan ia tidak diam di tempat, tetapi ia lari meninggalkan godaan tersebut.

Dalam hidup ini, jangalah sekali-kali merasa kuat terhadap godaan. Seperti Tuhan Yesus juga pernah mengingatkan, “roh memang penurut tetapi daging lemah” (Matius 26:41). Intinya jangan “bermain-main” dengan godaan, sebab akan ada satu titik di mana kita malah akan terseret. Jangan! Larilah menjauh.

JIKALAU ADA SINGA DI DEPAN JALAN, KENAPA TIDAK MENCARI JALAN LAIN UNTUK MENGHINDARINYA

Sumber : Riand Yovindra-www.renunganharian.net

Jangan Ikuti Saya


Bacaan hari ini: 1 Korintus 4:11-17
Ayat mas hari ini: 1 Korintus 11:1
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 14-16

Sebuah gambar tempel di kaca belakang sebuah mobil bertuliskan, “Don’t follow me, follow Jesus!” Jika diterjemahkan, kalimat itu berarti, “Jangan ikuti saya, ikutilah Yesus!” Gambar tempel ini memang dibuat sekadar untuk mengingatkan pengemudi agar jangan mengekori mobil di depannya, tetapi secara konotatif, kalimat tersebut bisa mengandung makna yang dalam. Yakni bahwa memang berbahaya untuk mengikuti secara membuta seorang manusia biasa yang tidak sempurna. Sayangnya kalimat ini kadang disalahgunakan oleh para pemimpin kristiani ketika keteladanan hidup mereka kurang baik. Mereka beralasan bahwa tidak seharusnya jemaat meneladani manusia biasa yang penuh kekurangan seperti dirinya, Tuhan Yesus-lah yang seharusnya mereka teladani.

Sikap ini bertentangan dengan sikap Paulus sebagai pemimpin gereja Korintus (ayat 14,15). Paulus sadar benar bahwa ia bertanggung jawab memberi teladan baik bagi jemaatnya. Itu sebabnya ia berusaha keras menjaga hidupnya (ayat 11-13) dan dengan berani mengajak jemaat meneladani hidupnya sambil mengingatkan bahwa teladan yang utama adalah Tuhan Yesus (ayat 16,17).

Setiap pemimpin kristiani, apa pun kapasitasnya; baik sebagai pendeta, pengurus jemaat, pemimpin kelompok kecil, dan sebagainya, bertanggung jawab menjaga keteladanan hidupnya. Sebab mereka yang dipimpin pasti terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dari sang pemimpin. Sebaliknya, sebagai yang dipimpin kita pun tak boleh mendewakan pemimpin. Mereka tetaplah manusia biasa yang penuh kelemahan. Teladani saja apa yang baik, sambil terus mengingat bahwa teladan utama adalah Tuhan Yesus sendiri.

SEBAGAI PEMIMPIN, JADILAH TELADAN YANG BAIK; SEBAGAI PENGIKUT, TELADANILAH KEBAIKAN PEMIMPIN

Sumber : Alison Subiantoro-www.renunganharian.net

Heboh.. Kapal nabi nuh ditemukan!!!









Deck-kapal-nabi-nuh

Bahtera (kapal) Nuh telah lama menjadi kontroversi di dunia arkeologi. Sejarah mencatat bahwa Nuh diperintahkan Tuhan untuk membuat sebuah bahtera karena Tuhan berniat menurunkan hujan maha lebat ke bumi. Alkitab mengisahkan bahwa Nuh mentaati perintah tersebut dan tepat pada waktu yang telah ditentukan Tuhan, maka turunlah hujan yang sangat lebat ke muka bumi dan menenggelamkan semua makhluk hidup yang ada. Nuh beserta keluarganya dan binatang-binatang yang diselamatkannya kemudian mengapung bersama bahtera tersebut. Alkitab kemudian menceritakan bahwa bahtera tersebut kandas di puncak gunung Ararat.

Kisah yang bersumber dari Alkitab ini kemudian menjadi bahan perbincangan yang hangat di kalangan sejarawan dan arkeolog. Ada pihak yang mendukung bahwa kisah tersebut adalah nyata, namunada juga yang menganggapnya hanya sekedar dongeng dari Alkitab. Namun, perdebatan tersebut kini berakhir dengan telah ditemukannya bukti-bukti ilmiah berkaitan dengan kisah tersebut. Sisa-sisa bahtera tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang Kapten angkatan darat dari militer Turki. Ia menemukannya secara tidak sengaja pada waktu meneliti foto-foto wilayah pegunungan Ararat. Kemudian untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, diundanglah ahli-ahli arkeologi dari Amerika Serikat untuk meneliti keabsahannya



Pada ekspedisi ilmiah yang kemudian dilakukan pada ketinggian 7000 kaki, sekitar 20 mil sebelah selatan puncak gunung Ararat, mereka menemukan sebuah kapal sepanjang kira-kira 500 kaki yang telah membatu. Pengukuran yang kemudian dilakukan pada obyek tersebut menghasilkan suatu kesimpulan yang mencengangkan, karena ukuran panjang, lebar dan tinggi penemuan arkelogi tersebut sama persis dengan ukuran bahtera Nuh seperti yang tercantum di Alkitab. Saat ini, lokasi penemuan bahtera tersebut telah menjadi obyek wisata yang dapat dikunjungi semua orang

sumber : arkdiscovery.com

info from :
neos.boyz35roses@gmail.com

Tamak Membawa Petaka


Bacaan hari ini: 1 Timotius 6:6-10
Ayat mas hari ini: 1 Timotius 6:8
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 10-13

Ada sebuah cerita tentang seorang kaya raya bernama Brojo. Ia memiliki tanah pertanian sangat luas. Suatu hari seorang perantau bertamu ke rumahnya, dan bercerita tentang negeri penuh berlian di seberang lautan. Timbul sifat tamak Brojo. “Aku harus memiliki negeri itu,” katanya dalam hati. Ia kemudian menjual seluruh tanah pertaniannya, dan pergi ke seberang lautan mencari negeri berlian. Tetapi pencariannya itu ternyata sia-sia. Bertahun-tahun ia merantau dengan tangan hampa. Akhirnya, ia jatuh miskin. Sementara itu orang yang membeli tanah pertaniannya suatu hari melihat cahaya berkilau dari sebuah batu. Ia mendekati untuk melihatnya lebih jelas. Dan apa yang dilihatnya? Tak dinyana tak diduga, ternyata batu itu sebuah berlian. Ia pun lalu menggali tanahnya, dan menemukan batu-batu berlian lainnya.

Hikmah dari cerita itu adalah, betapa pentingnya kita belajar tahu batas. Jangan tamak. Syukuri apa yang ada. Nikmati apa yang dipunya. Sebab kalau terus merasa kurang, tidak pernah puas dengan apa yang ada, selalu ingin lebih dan lebih lagi, salah-salah kita malah akan kehilangan segala-galanya.

Paulus mengingatkan Timotius untuk belajar mencukupkan diri. Lebih dari itu supaya Timotius juga bisa menjaga diri dari sifat tamak. Sebab “mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan” (ayat 9). Kiranya kita dijauhkan dari ketamakan.

DENGAN MENJAUHKAN DIRI DARI KETAMAKAN, KITA TELAH MENJAGA DIRI DARI KEHANCURAN

Sumber : Ayub Yahya-www.renunganharian.net

LIRIK LAGU "I LOVE YOU THIS MUCH"

"I Love You This Much"
He can't remember the times that he thought
Does my daddy love me?
Probably not
But that didn't stop him from wishing that he did
Didn't keep from wanting or worshiping him

He guesses he saw him about once a year
He could still feel the way he felt
Standing in tears
Stretching his arms out as far as they'd go
Wispering daddy, I wan't you to know

Chorus
I love you this much and I'm waiting on you
To make up your mind, do you love me to?
However long it takes
I'm never giving up
No matter what, I love you this much

He grew to hate him for what he had done
'Cause what kind of a father, could do that to his son
He said 'damn you daddy', the day that he died
The man didn't blink, but the little boy cried

Bridge

Half way through the service
While the choir sand a hymn
He looked up above the preacher
And he sat and stared at him

He said "Forgive me father"
When he realized
That he hadn't been unloved or alone all his life
His arms were stretched out as far as they'd go
Nailed to the cross, for the whole world to know
back to chorus

By :Jimmy Wayne

lagu ini menceritakan sebuah kisah tentang seorang anak yang memiliki keluarga yang berantakan (broken home)...
anak yang kekurangan perhatian..
yang pada akhirnya tau bahwa ada Bapa yang sungguh-sungguh mengasihinya..
Bapa kita...
Tuhan kita....
lagu ini sangat bagus...

Click here to download

Rasa Bersalah Palsu


Bacaan hari ini: 2 Korintus 7:1-10
Ayat mas hari ini: 2 Korintus 7:10
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 7-9

Sudah setahun Anton selingkuh dengan teman kantornya. Akhirnya ketahuan juga oleh istri dan teman-teman gereja. Pendeta datang membesuk dan menegurnya. Anton mengaku bersalah. Ia menyesal, tetapi tak rela meninggalkan kekasihnya. “Kasihan,” katanya, “Ia belum menikah. Ke mana ia harus pergi? Saya yang berbuat, kini saya harus bertanggung jawab. Jika saya mencampakkannya, saya akan dikejar rasa bersalah!” Anton lupa, dengan mempertahankan hubungan gelap itu, justru ia bersalah lebih besar terhadap istri dan anak-anaknya.

Rasa bersalah tak selalu mendorong orang bertobat. Menurut Rasul Paulus, ada rasa bersalah sejati, ada juga yang palsu. Rasa bersalah sejati adalah “dukacita menurut kehendak Allah”. Datangnya dari teguran ilahi. Jemaat Korintus pernah menerima surat teguran yang keras dari Paulus, karena mereka membiarkan guru-guru palsu mengacaukan jemaat. Teguran ini membuat mereka menyesal, meratapi dosanya, lalu bertobat (ayat 8,9). Tidaklah demikian dengan rasa bersalah palsu; “dukacita yang dari dunia.” Di sini sang pelaku meratapi akibat dosanya, bukan dosa itu sendiri. Anton bersedih karena perbuatannya ketahuan. Ia berduka karena tak rela meninggalkan selingkuhannya, bukan karena menyadari dosanya pada Tuhan dan keluarga. Rasa bersalah palsu membuatnya berusaha menutupi dosa, bahkan meneruskannya karena “sudah kepalang tanggung”.

Ketika Anda ditegur karena berbuat dosa, bagaimana reaksi Anda? Mengakuinya atau berusaha menutupi? Rasa bersalah seperti apa yang muncul? Mintalah Tuhan memberi Anda rasa bersalah sejati.

RASA BERSALAH YANG TIDAK DIIKUTI DENGAN PERTOBATAN, BUKAN RASA BERSALAH YANG DARI TUHAN

Sumber : Juswantori Ichwan-www.renunganharian.net

Satu Identitas


Bacaan hari ini: Efesus 2:11-22
Ayat mas hari ini: Galatia 3:28
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 4-6

Pengalaman ikut acara “nonton bareng” selama Olimpiade 2008 yang lalu adalah pengalaman menarik bagi saya. Sebab, di situ berbagai macam orang dengan beragam latar belakang dan status sosial dipersatukan oleh satu identitas yang sama, yaitu kebangsaan mereka dan ke­inginan supaya atlet negara mereka meraih kesuksesan. Orang-orang ini, yang mungkin biasanya tidak saling peduli atau bahkan bermusuhan, saat itu bisa duduk dan bersorak bersama.

Keberagaman serupa juga terdapat dalam jemaat Allah sejak awal berdiri. Di dalamnya ada orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, orang kaya dan miskin, orang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, orang tua dan kanak-kanak. Namun, mereka semua dipersatukan oleh satu identitas yang sama, yaitu anggota keluarga Allah oleh karya Yesus Kristus. Jemaat Tuhan yang ada pada zaman sekarang pun tidak kalah beragamnya. Namun sedihnya, kerap kali keragaman ini memunculkan tembok pemisah yang memecah-belah umat Allah. Sebagai contoh, orang-orang kaya di gereja yang tidak mau bergaul dengan orang yang tidak sekaya mereka. Sebaliknya, mereka yang ekonomi atau pendidikannya pas-pasan terkadang merasa rendah diri dan malu untuk melayani bersama dengan mereka yang lebih kaya atau terpandang. Atau, seorang dari suku tertentu merasa tidak pantas untuk duduk berdampingan dengan jemaat dari suku lainnya dalam ibadah.

Sudah saatnya itu semua diubah. Caranya? Dengan berhenti memperhatikan perbedaan yang ada dan lebih mengingat kesamaan identitas kita semua, yaitu anggota keluarga Allah.

WALAU TERDIRI DARI BERBAGAI STATUS DAN LATAR BELAKANG, JEMAAT ALLAH TETAPLAH SATU KELUARGA

Sumber : Alison Subiantoro-www.renunganharian.net

Tidak Cukup Kuat


Bacaan hari ini: Zefanya 2:13-15
Ayat mas hari ini: Zefanya 2:15
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 1-3

Dalam film Kung Fu Panda, penjaga penjara tersinggung ketika utusan Master Shifu memintanya memperkuat penjagaan. Ia merasa penjaranya sudah sangat kuat: seribu penjaga, dan hanya satu tahanan, Tai Lung. Belum lagi sistem pengamanannya amat canggih. Namun, sebuah celah kecil yang luput dari perhatiannya berhasil dimanfaatkan Tai Lung untuk melepaskan diri dari belenggu. Dengan kelihaiannya, penjahat itu melumpuhkan penjaga satu per satu dan dengan kegesitannya ia berhasil mendobrak pintu penjara, lalu meloloskan diri.

Zefanya menubuatkan kehancuran Niniwe. Saat itu, menurut Life Application Study Bible, Niniwe merupakan pusat kebudayaan, teknologi, dan keelokan di Timur Dekat. Perpustakaan dan gedung-gedung megah menghiasi kota, sistem irigasi yang canggih mengairi perkebunan yang menghampar permai, perbentengannya diperkokoh dengan 1.500 menara. Kota itu beria-ria dan tenteram, sikap yang menggambarkan kepongahan dan kesembronoan, dilandasi oleh rasa aman yang palsu. Mirip dengan penjaga penjara tadi, ia merasa paling unggul, tiada tandingan, baik dalam kekayaan maupun kedigdayaan. Namun, sekitar sepuluh tahun setelah nubuatan ini, Niniwe benar-benar rata dengan tanah. Ia hancur karena kecongkakannya.

Nubuatan ini dapat mengingatkan kita agar waspada terhadap berbagai bentuk kesuksesan, seperti kekayaan, kepandaian, atau kekuasaan. Jangan sampai kita terlena, sehingga merasa bahwa diri kita paling unggul, tidak memerlukan Tuhan, dan merendahkan orang lain. Bukankah “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yakobus 4:6).

KESOMBONGAN BERKAWAN AKRAB DENGAN KECEROBOHAN: IA MEMBUAT KITA LENGAH TERHADAP KELEMAHAN PRIBADI

Sumber : Arie Saptaji-www.renunganharian.net

Tidak Ikut Arus Dunia


Bacaan hari ini: Daniel 1
Ayat mas hari ini: Daniel 1:8
Bacaan Alkitab Setahun: Ratapan 1-5

Dalam bukunya yang berjudul Burung Berkicau, Anthony de Mello menceritakan kisah ini. Di sebuah desa hidup seorang kakek. Suatu kali ia mendapat wangsit, bahwa dua hari lagi hujan akan turun dan mencemari sungai di desa itu. Siapa pun yang minum airnya akan menjadi gila. Kakek itu memberitahukan kepada penduduk desa, tetapi tidak ada yang percaya. Akhirnya, si kakek mengumpulkan air persediaan untuk dirinya sendiri. Benar. Hujan turun, sungai desa tercemar. Semua penduduk desa menjadi gila setelah minum air sungai itu, kecuali si kakek. Dua minggu kemudian, si kakek merasa tidak tahan. Ia satu-satunya orang yang waras di antara semua orang gila. Ia pun lalu memutuskan minum air sungai dan ikut menjadi gila.

Berbeda dari lingkungan sekitar memang tidak mudah. Tidak heran kalau kerap kali orang mudah terseret “arus dunia”. Seorang remaja yang tidak suka merokok, misalnya, karena bergaul dengan teman-teman perokok, maka ia ikut-ikutan. Atau, seorang bapak yang rajin ke gereja dan punya reputasi baik, tetapi kemudian ketahuan korupsi karena teman-teman di kantornya ternyata suka melakukan korupsi.

Dalam lingkungan yang tidak sehat, kita perlu berketetapan hati untuk tidak ikut arus. Sebaliknya, tetap bertahan dengan prinsip iman dan identitas kita sebagai orang kristiani. Bisa ada risikonya memang, tetapi tidak usah kecil hati. Tuhan tidak mengecewakan orang yang setia kepada-Nya. Kisah Daniel dan teman-temannya dalam firman Tuhan hari ini menunjukkan kebenaran tersebut.

IKUT ARUS DUNIA HANYA AKAN MEMBUAT KITA TERHANYUT LALU TENGGELAM

Sumber : Ayub Yahya-www.renunganharian.net

Batas Umur


Bacaan hari ini: Yakobus 4:13-17
Ayat mas hari ini: Yakobus 4:14
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 50-52

Tuhan sudah memanggil Mbak Suryati pulang. Ke tempat yang tak kenal duka atau air mata. Keluh atau sakit. Pergulatannya dengan kanker yang tanpa ampun menyerangnya dalam bulan-bulan terakhir, telah usai. Segala perih dan sakit yang menyiksa sudah tidak ada lagi. Empat puluh tiga tahun Tuhan memberinya waktu. Sepertinya kurang lama, begitu mungkin keluarga dan kerabat merasa. Namun Tuhan bilang, ia sudah menamatkan tugasnya.

Bagi setiap pribadi, Allah telah menetapkan batas umur. Itu sebabnya Yakobus mengingatkan, alangkah baiknya jika kita menyandarkan setiap hari pada kemurahan-Nya. Dan, apabila Tuhan masih menghendaki kita hidup pada hari ini, itu tandanya kita mesti bekerja bagi-Nya. Melakukan “ini dan itu”—yang Allah rancangtugaskan bagi kita (ayat 15). Jika tidak, maka kita berdosa. Sebab, menyia-nyiakan “masa hidup” yang Tuhan tetapkan berarti kita seperti orang yang tahu bagaimana harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya (ayat 17).

Memandangi tanah yang diurukkan ke atas peti jenazah Mbak Suryanti, saya bertanya-tanya, “Tuhan, seberapa batas umur yang Engkau tetapkan ketika mencipta saya? Jika waktunya tak banyak lagi, adakah saya sudah melakukan ’ini dan itu’ yang Tuhan kehendaki untuk saya lakukan?” Mbak Suryanti telah menjadi pribadi yang berhasil. Membesarkan dua putra menjadi anak Tuhan yang setia, menjadi saksi bahkan di tengah sakit, dan terus mempertahankan iman dan kasih kepada Tuhan hingga waktunya berakhir. Kita tidak pernah tahu batas umur kita, tetapi tentunya kita dapat mencari tahu “ini-itu” yang mesti kita lakukan, selagi masih ada waktu.

SEBAB TAK KUTAHU BATAS UMURKU; TAK KAN KUBUANG WAKTU UNTUK MENCINTAI TUHANKU

Sumber : Agustina Wijayani-www.renunganharian.net

Tekun Bekerja


Bacaan hari ini: Rut 2:1-7
Ayat mas hari ini: Rut 2:7
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 47-49

Bekerja sebagai regu pemadam kebakaran itu unik. Menurut Dr. Terence Keane, seorang pengamat perilaku, hanya 5% waktu mereka dipakai untuk memadamkan api. Sisanya, 95% waktu dipakai untuk menunggu. Ini membuat banyak pemadam kebakaran kerap merasa bosan, sehingga mereka disarankan agar melakukan pekerjaan lain untuk mengisi waktu, tetapi tetap siaga. Orang yang tidak bekerja akan merasa hidupnya tak bermakna. Tak bersemangat. Sebaliknya, kesibukan bekerja akan meningkatkan vitalitas hidup!

Rut dan mertuanya tiba di Israel tanpa membawa apa pun. Melarat. Fakta ini mengharuskan Rut segera berjuang mencari makan agar mereka berdua bisa tetap hidup. Rut tidak suka berpangku tangan, apalagi meminta-minta sambil menunggu belas kasihan orang. Rut lebih suka bekerja. Maka, ia mohon diperkenankan memungut sisa bulir-bulir jelai yang berceceran. Pekerjaan kasar ini ia tekuni dari pagi sampai sore. Melelahkan. Namun, Rut bekerja dengan tekun. “Seketika pun ia tidak berhenti,” karena didorong oleh rasa tanggung jawabnya. Rut bekerja keras melakukan yang terbaik, meski pekerjaannya sangat tidak menyenangkan. Dan, Tuhan memberkati karyanya.

Mungkin pekerjaan Anda lebih nyaman daripada Rut. Sudahkah Anda bekerja segiat dia: melakukan yang terbaik? Ataukah kita bermalas-malasan dan bekerja ala kadarnya? Ingatlah bahwa setiap pekerjaan adalah anugerah Tuhan. Berapa pun upah yang Anda terima, pekerjaan membuat kita merasa diri berharga. Pekerjaan membuat kita mampu mandiri. Jika dilakukan dengan giat dan penuh dedikasi, pekerjaan akan membawa kemuliaan besar bagi Tuhan.

JANGAN BEKERJA ALA KADARNYA. BEKERJALAH SEOLAH TUHAN-LAH BOS ANDA

Sumber : Juswantori Ichwan-www.renunganharian.net

Diam Saja


Bacaan hari ini: Yeremia 26:1-15
Ayat mas hari ini: Yeremia 26:13
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-46

Dalam miniseri HITLER: The Rise of Evil yang bercerita tentang Adolf Hitler, sang pemimpin NAZI yang membantai jutaan orang pada 1940-an, terdapat sebuah kalimat, “The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing.” Kalimat ini dapat diterjemahkan, “Yang diperlukan oleh kejahatan untuk berjaya adalah orang-orang baik yang diam saja.”

Yeremia hidup pada masa ketika kejahatan merajalela di Israel. Dalam situasi itulah ia diutus Tuhan untuk memperingatkan dan mempertobatkan bangsa Israel. Dapat kita katakan bahwa ia dipanggil untuk melawan arus, sehingga pesannya acap kali tidak menyenangkan hati para pendengarnya. Firman Tuhan hari ini adalah salah satu contohnya. Di situ ia menyampaikan teguran dan ancaman Tuhan bagi bangsa Israel (ayat 1-6). Tujuannya adalah supaya para pendengarnya bertobat (ayat 3). Sangat disayangkan bahwa akhirnya mereka justru marah dan ingin membunuh Yeremia (ayat 8,11). Namun, ketaatan dan keberanian Yeremia ini adalah sesuatu yang perlu kita teladani.

Jika kita melihat sesuatu yang tidak baik sedang berkembang di sekitar kita, adalah tanggung jawab kita sebagai umat Allah untuk menyikapinya. Kalau bisa, kita rancang rencana-rencana yang akan mengubah keadaan. Kerap kali hal ini melibatkan kerja sama dengan orang lain yang juga sependapat dengan kita. Namun, jika itu tidak mungkin, setidaknya kita perlu berani berpendapat berbeda dan menyuarakan apa yang benar. Meskipun risikonya kita akan dikucilkan dan bahkan disingkirkan.

JANGAN BIARKAN APA YANG TIDAK BAIK BERJAYA KARENA KITA DIAM SAJA

Sumber : Agus Santosa-www.renunganharian.net

Kabar Baik dari Indonesia


Bacaan hari ini: Yesaya 52:1-10
Ayat mas hari ini: Yesaya 52:7
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 40-42

Good news from Indonesia merupakan alamat blog di dunia maya yang memuat berbagai ulasan serta pendapat tentang hal-hal baik yang dicapai Indonesia; ekonomi, budaya, pariwisata, penerbangan, dan sebagainya. Siapa pun yang membaca akan merenung sejenak betapa negara kita memiliki banyak pencapaian yang terkadang tidak pernah terpikir dan membuat kita lebih optimis membangun bangsa. Karya-karya semacam ini kerap disebut orang “jurnalisme positif”.

Sebagai bangsa pilihan Allah, Israel memandang bahwa peristiwa pembuangan merupakan tragedi yang memalukan dan memilukan. Hal-hal yang membanggakan seputar penyertaan Allah pada masa lampau seolah-olah tidak ada artinya lagi. Semangat mengendor. Tidak ada lagi hal-hal baik yang perlu dibicarakan. Namun, Tuhan berkata lain. Dimulai dengan perintah untuk mengusahakan dan mendoakan kesejahteraan kota (negara) di mana mereka berada (Yesaya 29:7), sampai kepada tibanya janji akan adanya berita yang datang dari puncak-puncak bukit membawa pesan damai, kabar baik, dan berita selamat kepada Israel (Yesaya 52:7), membuat Israel memiliki pengharapan baru. Betapa indah berita itu bagi Bangsa Israel. Berita yang meletupkan kembali semangat juang mereka demi masa depan bangsanya.

Kita, sebagai warga negara Indonesia, bisa menjadi pembawa berita baik (good news) bagi sekeliling kita. Bukankah ada banyak hal positif yang dicapai bangsa ini untuk kita sebarkan dan kabarkan; menjadi inspirasi orang lain untuk berkarya; menjadi semangat positif untuk membangun bangsa yang telah merdeka 64 tahun.

Katakan hal-hal yang baik tentang indonesia, sekarang! Itu jauh lebih produktif daripada mengeluh

Sumber : Sunandar Sirait-www.renunganharian.net

Bahaya Lebih Besar


Bacaan hari ini: Kolose 3:5-17
Ayat mas hari ini: Kolose 3:14
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 37-39

Sebuah kapal yang tengah berlayar di lautan lepas diterjang amukan badai dahsyat. Para awak kapal berjuang keras mengendalikan kapal yang oleng. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari ruang bawah. Dua orang awak kapal berlari turun. Ternyata sepucuk meriam terlepas dari ikatannya. Tepat ketika kedua awak itu sampai di ruang bawah, meriam itu tengah meluncur deras terbawa ayunan ombak menuju lambung kapal. Tanpa berpikir dua kali, keduanya segera bertindak; menarik meriam itu dan mengikatnya kembali di tempatnya. Andai meriam itu jadi menabrak lambung kapal, bahaya yang mereka hadapi jauh lebih besar dari amukan badai di luar.

Gereja seumpama kapal yang tengah berlayar di lautan dunia. Ia harus berhadapan dengan berbagai tantangan dan ancaman dari luar. Namun, tidak jarang yang lebih berbahaya adalah tantangan dan ancaman dari dalam tubuh gereja sendiri. Kekerasan hati, kesombongan, iri dengki, egoisme, dan ambisi pribadi dari segelintir orang, yang berujung hilangnya damai sejahtera dan sukacita di gereja. Atau, bahkan berakhir dengan perpecahan. Tidak jarang gereja bisa bertahan terhadap rupa-rupa tekanan dari luar, tetapi ambruk karena pertengkaran di dalam. Menyedihkan!

Untuk itu, tidak ada cara lain selain kembali ke prinsip dasar hidup kristiani, yaitu kasih (ayat 14). Kasih yang bertolak dari damai sejahtera Kristus (ayat 15), dan yang terwujud dalam belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, dan pengampunan (ayat 12,13). Hanya dengan begitu perpecahan jemaat dapat dihindarkan.

DI MANA ADA ROH PERPECAHAN, DI SITU TIDAK ADA ROH KASIH

Sumber : Ayub Yahya - www.renunganharian.net

Pilihan Jitu


Bacaan hari ini: Yosua 24:14–18
Ayat mas hari ini: Yosua 24:15
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 33-36

Pernahkah Anda memperhatikan kapal-kapal yang berlabuh? Agar tetap berada di tempatnya, setiap kapal “dikendalikan” oleh sebuah jangkar yang besar. Jangkar ini membuat kapal tidak diombang-ambingkan angin dan gelombang pantai; agar kapal tidak hanyut dan hilang.

Setelah umat Israel menetap di tanah Perjanjian, mereka mengalami perubahan suasana sosial. Dulu mereka bangsa nomaden yang suka berpindah-pindah, kini menetap. Dulu peternak pindahan, kini menjadi bangsa agraris yang juga harus bergaul dengan bangsa-bangsa lain. Dulu mereka disediakan manna dan burung puyuh, kini mereka harus mengusahakan tanah sendiri. Perubahan sosial dan pengaruh religius ini membuat mereka tergoda untuk berpaling kepada ilah-ilah lain. Kekhawatiran Yosua terungkap dalam pasal 23. Oleh karena itu, Yosua dengan tegas mengingatkan kembali umat Israel akan apa yang telah diperbuat Tuhan kepada mereka dalam sejarah. Dari situ Yosua menantang umat meneguhkan komitmen mereka untuk setia kepada Tuhan. Komitmen itu tumbuh dari kebebasan dan kesadaran diri akan karya Tuhan. Bagi Yosua, hal itu dimulai dari situasi masyarakat yang paling kecil: keluarga. “Aku dan seisi rumahku akan beribadah kepada Tuhan”, kata Yosua.

Dunia memberikan banyak pilihan. Di tengah banyak pilihan itu, adakah kita juga memilih untuk menggembalakan keluarga kita sendiri? Jagalah pertumbuhan iman keluarga Anda. Izinkan Tuhan memakai keluarga Anda dengan segala pergumulannya, menjadi kesaksian nyata bagi keluarga-keluarga lain.

KELUARGA MERUPAKAN UNIT YANG KECIL, TETAPI KEKUATANNYA BEGITU BESAR

Sumber : Daniel K. Listijabudi - www.renunganharian.net

Pramuka


Bacaan hari ini: 1 Korintus 9:24-27
Ayat mas hari ini: 1 Korintus 9:27
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 30-32

Gerakan Pramuka masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1912. Akan tetapi, baru pada tanggal 14 Agustus 1961, gerakan Pramuka Nasional secara resmi diperkenalkan. Hari inilah yang kemudian kita peringati setiap tahun sebagai hari Pramuka.

Gerakan ini dimulai oleh Robert Baden-Powell sekitar tahun 1908 di Inggris. Ia adalah seorang tentara yang “terpaksa” melatih para pemuda di daerah di mana ia bertugas untuk membantunya dalam mempertahankan lini pertahanan dari serangan musuh. Melihat kegunaan pelatihan ini, ia terdorong mengadakan pelatihan serupa bagi para pemuda lain. Tujuannya supaya fisik, karakter, dan jiwa para pemuda dibentuk dengan baik. Dengan semangat kedisiplinan tinggi dan pantang menyerah yang berakar dari semangat kemiliteran, gerakan ini terus dipertahankan sampai kini. Semangat tersebut juga menjadi salah satu sebab gerakan ini terus berhasil membentuk para anggotanya menjadi orang-orang tangguh dan berguna.

Semangat untuk disiplin dan pantang menyerah ini juga perlu kita miliki sebagai pengikut Kristus, agar mampu menyangkal diri dan hidup sesuai kehendak-Nya. Dan untuk menjadi orang yang demikian, diperlukan proses panjang dan tak mudah. Kita perlu tekun melatih diri untuk tunduk kepada firman-Nya meski mungkin itu mengganggu kenyamanan kita, membuat kita takut, dan sebagainya. Ketika kita gagal, kita tidak menyerah, tetapi memperbaiki diri dengan belajar dari kesalahan yang sudah terjadi. Dengan begitu, pelan-pelan tetapi pasti, kita terbentuk untuk semakin lama semakin terbiasa hidup sesuai kehendak-Nya.

DIBUTUHKAN KEDISIPLINAN DAN SEMANGAT PANTANG MENYERAH UNTUK MENJADI PENGIKUT KRISTUS YANG SEJATI

Sumber : Alison Subiantoro-www.renunganharian.net

Ultah Hanni yang ke-16


Nah...gUy'zZZ kali ini temen kita yang mungil ini merayakan hari jadinya yang ke 16 lOh. . .^.~
pas lagi PA juga sih, jadi aNak2 poZ semua bersekutu menyerbu rumah kediaman Hanni ho9,,,
muMpunG bU fAIsAl dkk aGi ga ad di uMA hihihi...
sEleSai PA aNak2 Poz pAda ngerayain uLtah nA hANni, wALapuN seDerhAna tAPi cuKUp bErkeSan, di TAmbAh lagi dengan keheningan karena mATi lMpu hihihi. . .
moGA mAkin SetiA mEngiRinGi Tuhan yA hAnni. . .^.~
JLU. . .

- Redaksi PPM-
PPM N412i5

Ringkasan PA Rabu, 12 Agustus 2009 (Kasih : Cemburu)

Nas : 1 Kor 13:1-13
Nas Tambahan : Kel 20:1-17

PA kali ini lagi2 menjelaskan tentang kasih, tapi dengan topik "Cemburu", nah...Guy'Zz dari PA dalam 2 minggu sebelumnya kita dapat melihat bahwa manfaat kasih itu sangat luar biasa dalam diri kita, kata kasih dalam nas ini digunakan kata "Agape" dalam bahasa Yunani yang berarti "Kasih Allah atau Kasih yang murni tanpa meminta pamrih". . .
Saking pentingnya kasih dalam hidup kekristenan bahkan Paulus sampai berkata "13:1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

wAh...puitis banget ya rasul Paulus ha9,,, tapi ini serius loh. . .
tanpa kasih emang rasanya HAMPA bRO...

ok, kita masuk ke topikya. . .
Tentang cemburu, kita bisa melihat beberapa contoh, kayak di Kel 20:1 Allah cemburu kalau kita menyembah allah lain,,.
pada hal ini Allah memang "Cemburu" tapi ini "Cemburu yang Positif +" artinya "Allah tidak mau kita diambil oleh iblis".
contoh yang lainnya, kita bisa melihat kesaksian dari Ev. Oktavianus, semasa pacaran dulu dy pernah cemburu pada seorang co yang terlihat sangat dekat dengan pacarnya, padahal ntu co hanya teman lama dari ce nya kak Okta, nah...ini yang nama na " Cemburu Buta, Cemburu yang Negatif -)
keSaksian ini sangat dekat dengan kehidupan kita sebagai anak muda. . .

sOluSinyA : kIta sebagai anak muda memang seringkali dihadapkan pada situasi dan kondisi yang membuat rasa cemburu ini muncul, dan saat rasa ini muncul maka kita harus ingat "Kita Ini ANak Tuhan" ga sepantasnya kita cemburu tanpa alasan seperti itu. . .
dalam hal "cemburu" kita harus melihatnya dengan positif. . .
- Cemburu Positif : cemburu yang akibatnya tidak merusak kita, tetapi kita sendiri mempunyai usaha untuk menyelesaikannya, dengan kejujuran dan keterbukaan. . .
- Cemburu Negatif : cemburu yang akibatnya akan merusak kita, kita berusaha menyelesaikannya dengan kekerasan yang berujung pada dosa. . .

oK dEH. . .gUy'zZZ kali ini panjang juga yach,,,
jadi cPe hehe. . .
jadi kalo ntar kita CEmburu, ingat yaA... "Kita iNi Anak Tuhan...^.~"
GBU. . .

- Redaksi PPM -
PPM N412i5

Ringkasan PA Rabu, 5 Agustus 2009 "Kasih : Murah Hati"

Nats : 1 Kor 13:1-4 (Baca ampe kata Murah Hati azzz....)
Tambahan : 1 Raj 17:8-24 (Janda di Sarfat)


PA diawali dengan kesaksian dari Kak Okta tentang impiannya yang terwujud karena kemurahan hati Allah. Berawal dari sekitar 1 tahun lalu, ketika ada gereja Tuhan di Jakarta yang tidak memiliki gitar, dan hal ini menggerakkan hati Kak Okta untuk mempersembahkan 1 buah gitar bagi pelayanan di gereja setempat, dan dari hasil gaji bulan13 nya akhirnya Kak Okta berhasil mempersembahkan gitar tersebut, padahal selama ini Beliau mempunyai impian untuk membeli sebuah Gitar Effect dari hasil gajinya tersebut, namun Beliau merelakannya untuk kepentingan yang jauh lebih penting, dan tak disangka-sangka, 2 hari yang lalu, ada anak Tuhan yang memberikan sebuah Gitar Effect pada Kak Okta dengan gratis...
Impian terwujud dengan penantian, doa, dan pengorbanan...
hal ini membuat pemberian dari Allah ini jauh lebih berarti. . .

PA kali ini juga diisi dengan beberapa kesaksian dari pemuda-pemudi yang hadir, dan cukup banyak pengalaman serta berkat2 yang dapat kita saksikan dari kesaksian mereka,,,

Kesimpulan :
"Kemurahan Hati merupakan suatu sikap yang kita tunjukkan saat kita memberi sesuatu tanpa mengharapkan embel-embel apapun, dan berbagi berkat dari apa yang telah kita dapatkan dari Bapa di Surga"

GBU all...

Redaksi PPM
PPM N412i5

Jesus Is Love - The Commodores (Lionel Richie)

Father
Help Your children
And don't let them fall
By the side of the road, mmm...mmm...

And teach them
To love one another
That Heaven might find
A place in their hearts

'Cause Jesus is love
He won't let you down
And I know He's mine forever
Oh, in my heart

We've got to walk on
Walk on through temptation
'Cause His love and His wisdom
Will be our helpin' hand

And I know the Truth
And His words will be our salvation
Lift up our hearts
To be thankful and glad

That Jesus is love
He won't let you down
And I know He's mine
Deep down in my soul

Jesus is love
Oh, yes, He is
He won't let you down
And I know He's mine, He's mine, He's mine, He's mine, all mine
Forever, oh, in my heart
Help me, heart, heart
Ooh...ooh...

(Deep in my heart)
I know, I know, I know, I know
Ah, 'cause His love's the power (Power)
His love's the glory (Glory)
Forever (Ever and ever)

Ooh, yeah (Yeah, yeah)
Ooh, yeah (Yeah, yeah)
Ooh, yeah, yeah (Yeah, yeah)

I wanna follow your star
Wherever it leads me
And I don't mind, Lord
I hope you don't mind

I wanna walk with you
And talk with you
And do all the things you want me to do
'Cause I know that Jesus

(Jesus is Love, I know) 'Cause I know, Lord
(And if you ask, I'll show)
(Love is the word forever) And ever and ever

Who can bring you love (Jesus)
Who can bring you joy (Jesus)
Who can turn your life around (Jesus), oh

Ooh, yeah (Yeah, yeah)
Yeah (Yeah, yeah)
Hey

Who will pick you up (Jesus)
When you fall (Jesus)
Who'll stand beside you (Jesus)
Who will love us all

Hey, hey, Jesus (Yeah, yeah)
Jesus (Yeah, yeah)
Oh, yeah (Yeah, yeah)

One thing I wanna say
Who can heal your body (Jesus)
Who can make you strong (Jesus)
Who can help you to hold out (Jesus)
A little while longer

Ooh, yeah (Yeah, yeah)
Yeah (Yeah, yeah)
Jesus loves you (Yeah, yeah), Jesus wants you
If you call Him, He will answer

(Jesus) Call him in the mornin'
(Jesus) Call him in the evenin'
(Jesus) Call him in the midnight hour

Hey, hey (Yeah, yeah)
Yeah (Yeah, yeah)
Yeah, yeah (Yeah, yeah)
Yeah, y'all say it for me

(Jesus is love)

Download Jesus Is Love-Klik

sEaRch

Pembina Pemuda (Ev. Oktavianus, S.Th)

Pembina Pemuda (Ev. Oktavianus, S.Th)

Biography

Nama : Oktavianus
TTL : Nangapinoh, 14 Oktober 19....sekian
Umur : Kepala 2 + 6 tangan
Hobby : Music, berenang, n ke warung mBah,,,
Makanan favorit : Apapun asalkan soPAn...
Minuman favorit : apapun kecuali es kEroNcoNg (trauma)
Motto : "Tetap Setia. . ."

Yeremia 29:11 " Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."


- written by PPM N412i5 -


pEnyuSup

home page statistics

nGobRol BarenG


ShoutMix chat widget