| Bacaan hari ini:         Efesus 2:11-22 Ayat mas hari ini: Galatia 3:28 Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tawarikh 4-6 | |
| Pengalaman ikut acara “nonton bareng” selama Olimpiade 2008 yang lalu adalah pengalaman menarik bagi saya. Sebab, di situ berbagai macam orang dengan beragam latar belakang dan status sosial dipersatukan oleh satu identitas yang sama, yaitu kebangsaan mereka dan keinginan supaya atlet negara mereka meraih kesuksesan. Orang-orang ini, yang mungkin biasanya tidak saling peduli atau bahkan bermusuhan, saat itu bisa duduk dan bersorak bersama. Keberagaman serupa juga terdapat dalam jemaat Allah sejak awal berdiri. Di dalamnya ada orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, orang kaya dan miskin, orang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, orang tua dan kanak-kanak. Namun, mereka semua dipersatukan oleh satu identitas yang sama, yaitu anggota keluarga Allah oleh karya Yesus Kristus. Jemaat Tuhan yang ada pada zaman sekarang pun tidak kalah beragamnya. Namun sedihnya, kerap kali keragaman ini memunculkan tembok pemisah yang memecah-belah umat Allah. Sebagai contoh, orang-orang kaya di gereja yang tidak mau bergaul dengan orang yang tidak sekaya mereka. Sebaliknya, mereka yang ekonomi atau pendidikannya pas-pasan terkadang merasa rendah diri dan malu untuk melayani bersama dengan mereka yang lebih kaya atau terpandang. Atau, seorang dari suku tertentu merasa tidak pantas untuk duduk berdampingan dengan jemaat dari suku lainnya dalam ibadah. Sudah saatnya itu semua diubah. Caranya? Dengan berhenti memperhatikan perbedaan yang ada dan lebih mengingat kesamaan identitas kita semua, yaitu anggota keluarga Allah.          WALAU TERDIRI DARI BERBAGAI STATUS DAN LATAR BELAKANG, JEMAAT ALLAH TETAPLAH SATU KELUARGA Sumber : Alison Subiantoro-www.renunganharian.net | |
 
0 comments:
Post a Comment